Sabtu, 27 Desember 2014

Silaturahmi Karyawan Percetakan CV. Annur di RM. Sendang Sari







Waduh.... lupa tuh tanggalnya berapa.
Tapi. kalau engga salah 2 minggu dari hari ini sepertinya, karena yang saya ingat waktu itu hari sabtu.

Tali silaturahmi memang sangat penting sekali sehingga dianggap perlu untuk dilakukan. Dengan apapun caranya silaturahmi itu membuat sesama rekan kerja saling terbuka dalam hal apapun yang terjadi di tempat kerja.

Booosssss..... kita rekan-rekan di CV. Annur lagi pada makan di Sendang Sari nih...
Pa Hamdani juga, kurang seru rasanya tanpa dilengkapi Bapak-Bapak berdua.

Bukan kita nggak mau ngajak pa, saya juga tamu undang si, pa.
Curhatnya, pa Arif itu ngundang karyawan untuk makan bareng di RM. Sendang Sari.
Pertanyaan pun timbul : "Waddduh siapa yang ulang tahun nih?"

Jawabannya : "Jawab aja sendiri"

Tapi apapun ceritanya tetep seru walaupun bocorannya uangnya hasil jual sampah kertas. (Mohon maaf ya pa Arif) namanya juga "Bocoran". 

Sekali lagi terima kasih CV. An Nur, Terima Kasih Rekan-rekan

Semuanya deh. Sukses yah...


CATATAN :
Penting buat kita semua 


Rabu, 24 Desember 2014

Pengerjaan SS Sukra Diduga Asal-Asalan





INDRAMAYU,

Tokoh Masyarakat Desa Tegaltaman, Dirlam Fatchurahman (Mantan Kuwu), kecewa dengan mekanisme pekerjaan normalisasi saluran sekunder (SS) di wilayah tersebut. Pasalnya, Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Kecamatan Sukra, tidak dilibatkan dalam mengawal kualitas proyek tersebut.

“Pihak BBWSC sebelumnya menyegerakan untuk dibentuk GP3A sebagai prasyarat direalisasikannya program rehabilitasi jaringan SS Sukra ini. Akan tetapi PT NK selaku pelaksana proyek justru mengabaikan GP3A”. Ujar Mantan Kuwu Dirlam.
Sedangkan menurut Ketua GP3A Mitra Usaha Tani, Abas mestinya GP3A terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan tersebut. Bila perlu dibuatkan KSO antara PT NK dengan semua GPA yang ada di wilayah SS Sukra.

Proyek rehabilitas SS Sukra ini meliputi sungai Cigugur, Randu (Subang), Sukra, Bogor, Liang Buaya, Ujung gebang, dan saluran pembuangan Liang Buaya, Galih, Sewo, Badong, serta Gadung dengan panjang mencapai 57.230.77 meter.

Program bantuan luar negeri (loan word bank WISMP) ini menelan dana Rp. 38 miliar. PT NK diketahui selaku perusahaan BUMN merupakan pemenang tender berdasarkan surat perjanjian nomor : HK.02.03/PPK.IRG.II/SNVT-PJPAC/04 tanggal 13 Juni 2014.

PPK BBWSC memerintahkan PT NK untuk melaksanakan pekerjaan rehabilitasi jaringan SS Sukra di Kabupaten Indramayu sejak 13 Juni 2014 sampai dengan 7 Desember 2015 atau selama 545 hari.

Di site office project atau mess project PT NK tidak dipasang papan proyek yang seharusnya sudah menjadi kewajiban setiap ada kegiatan proyek.

Salah satu subkontraktor pada pekerjaan tersebut, Win mengaku, ia mendapatkan kontrak pekerjaan dari PT NK berupa pemasangan TPT dengan  nilai tender Rp. 285 juta.

Menurutnya, harga satua pekerjaan tersebut dinilai minim untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak dengan kontrak pekerjaan yang diterima dari perusahaan orang subang tersebut. (FC)

Empat Tahun Dibangun, TK Tunas Pesisir Ambruk



INDRAMAYU,

Diduga konstruksi yang buruk, bangunan TK Tunas Pesisir, Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra, ambruk. Kejadian saat diluar kegiatan KBM sehingga tidak ada korban jiwa.


Kondisi bangunan TK yang ambruk


Kondisi bangunan TK yang ambruk

Warga Blok Tanjungpura Sujani (47) mengatakan “Sekolah TK tersebut satu atap dengan SD yang pernah mendapat bantuan dari Pemkab Indramayu. Namun sayang warga tidak tahu siapa pelaksana pekerjaan tersebut dan kapan pastinya pembangunan tersebut dilaksanakan”.
Mustofa, Kepala UPTD Pendidikan Kec. Sukra menampik jika ada kemungkinan pengerjaan proyek tersebut tidak memprioritaskan mutu bangunan.
 
Pihak Disdik Indramayu melalui Kasi Sarpras Dikdas akhir pekan kemarin memastikan usulan rehabilitasi akan dilaksanakan pada APBD 2015. Dan untuk sementara KBM bisa menempati bangunan yang ada. (FC)

Kuwu Waruduwur Tuding Satpol PP Ulur Waktu

CIREBON, 22 Desember 2014


Terkait Pembangunan Gudang PT. Ultra Jaya Belum Memenuhi Perijinan




 Proyek Pembangunan Gudang PT. Ultra Jaya 
di Desa Waruduwur

Keberadaan proyek pembangunan gudang PT. Ultra Jaya di Desa Waruduwur Kec. Mundu belum memiliki izin.

Dudi, Kuwu Waruduwur menuding pihak penegak perda mengulur waktu walau mengetahui proyek tersebut tidak mengantongi izin. PT. Ultra Jaya tidak menunjukan itikad baik, hal ini terlihat tidak ada komunikasi pihaknya dengan pemerintah desa setempat saat berencana membangun gudang.

“Seharusnya hentikan dahulu pembangunan yang jelas-jelas belum menempuh izin, tapi ini masih saja dibiarkan, ada apa degan Satpol PP”. Ujar Dudi.

Hingga hari senin, pihak satpol PP belum bisa dikonfirmasi. (FC)

Tarif Pasar Tegalgubug Capai Rp. 20 Ribu

CIREBON, SENIN, 22 DESEMBER 2014

Petugas DISPENDA melakukan sidak di salah satu lahan yang digunakan sebagai lahan parti di Pasar Tegalgubug dan mengungkap tarif parkir yang mencapai Rp. 20 ribu. Petugas mendapati 1 dari 9 lokasi parkir yang menarik tarif parkir hingga 20 ribu per mobil.
Kasi Penggalian dan Pengendalian Pajak Dispenda Kabupaten Cirebon, Nurhiyana mengakan beberapa pengelola parkir saat ditanya bahkan mengetahui kalau tarip parkir yang mereka kenakan kepada pengguna melebihi aturan yang telah ditentukan.

 Petugas DISPENDA saat melakukan sidak
di beberapa lahan parkir di Pasar Sandang Tegalgubug

Dalam sidak tersebut, menurut Nurhiyana, pihaknya mendapati tarip kendaraan sepeda motor sebesar Rp. 2000, kendaraan roda empat Rp. 5000 – 20ribu.
Uji petik itu menurut Nurhiyana sekaligus mensosialisasikan adanya pajar perparkiran yang harus dibayarkan kepada negara melalui kantor Dispenda. “Kita terapkan pajak per bulan 25 persen dari penghasilan parkir”.
Salah seorang pengelola parkir Iyan menyetujui adanya pajak parkir untuk PAD Kabupaten Cirebon. Namun Iyan berharap paraturan ini diterapkan untuk semua titik lokasi parkir.
Pejabat Kuwu Desa Tegalgubug, Rahmat mengatakan, hingga saat ini pihak pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak meski mengetahui tarip parkir yang dikenakan pada pengunjung pasar Tegalgubug melampaui ketentuan Perda. Ia juga mengaku tidak tahu kemana aliran uang hasil parkir itu mengalir.
Lahan parkir pasar Tegalgubug memang ada lahan pribadi juga yang disewakan ke pihak ketiga, yang sekarang menjadi pengelola parkir. Mereka (pengelola parkir. red) yang menentukan sendiri tarip parkir. apakah itu masuk PAD atau tidak kami pihak desa tidak mengetahuinya. (FC)

GAPAS Sweeping Tempat Hiburan Malam

GAPAS saat melakukan sweeping di salah satu tempat hiburan di wilayah Cirebon

CIREBON, 22 DESEMBER 2014

GAPAS mendatangi salah satu tempat hiburan malam terkait dugaan mesih diperjualbelikan minuman beralkohol di tempat tersebut.

Ormas Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS) Kota Cirebon, razia miras di sejumlah tempat hiburan.

Sasaran pertama karaoke Ayano (Cangkol). Di tempat tersebut polisi sudah siap berjaga. Pintu gerbang tempat hiburan itu pun terkunci.

GAPAS meminta masyarakat jangan takut, karena ini hanya menegakkan amar makruf nahi munkar. Hal ini dilakukan karena sudah ada Perda Miras nol persen.

Selanjutnya razia dilakukan di kawasan warung remang-remang Kalijaga, Pegambiran, Kabupaten Cirebon. Di lokasi ini banyak pemuda yang sedang mabuk dan PSK yang sedang nongkrong. Namun dalam hal ini GAPAS tidak mendapatkan aktor yang menjadi incaran mereka. “Kok sepi, mungkin mereka di kasih tahu sebelumnya jadi sepi,” kata Koordinator GAPAS, Andi Mulya.

Razia dilanjutkan di beberapa tempat yang masih wilayah Cirebon. “Jika memang masih banyak peredaran miras, kami akan beraksi (razia) tanpa pemberitahuan pada polisi terutama saat tahun baru”, pungkas Andi. (Sumber Harian Cirebon)

Selasa, 23 Desember 2014

Betonisasi Jalan Cipto Cirebon Berbahaya


CIREBON, Senin, 22 Desember 2014

Pemkot Cirebon sudah menegur kontraktor CV. PUTERA TOBA SAKTI UTAMA (PTSSU), agar melakukan perbaikan hasil betonisasi di jalan Cipto. Namun belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Jalan mengalami ketinggian 15cm membuat badan jalan sama rata dengan median jalan.

Ruas jalan selebar 7 meter dengan panjang 379 meter tersebut masih dalam kondisi semula. Proyek dengan nilai milyaran ini mengancam keselamatan pengguna kendaraan terutama sepeda motor.

Warga Ampera Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Kesambi, Wati mengaku jalan Cipto kondisinya masih bergelombang dan tidak ada perbaikan sehingga mengkhawatirkan untuk dilintasi.

Kondisi median jalan yang rata dengan badan jalan membuat pengendara mobil hampir tidak kelihatan, sehingga dikhawatirkan kendaraan meloncat median jalan yang berlawanan dan terjadi kecelakaan, karena sparator/median dan badan jalan kondisinya sudah rata.

Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno mendesak pihak PTSU segera melakukan perbaikan, karena masih dalam pemeliharan kontraktor. Agung memberi batas waktu hingga 4 bulan kedepan. “Untuk jalan beton yang 4 meter milik kontraktor lain, tidak ada masalah” ungkap Agung.

Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPESDM, Sumargo, menjelaskan proyek yang betonisasi (jalur pinggris) digarap PTSU bernilai Rp. 1.378.520.000. Betonisasi (Jalur Tengah) dengan panjang 358 m dan lebar 4m digarap CV. GALUNGGUNG PUTRA JAYA (GPJ) dengan nominal proyek 1.416.151.000.

Paket proyek CV GPJ bukan hanya menggarap betonisasi, namun juga pengaspalan jalan Cipto jalur Gunungsari hingga perempatan Pemuda.

“Sebenarnya proporsional proyek CV. GPJ dan PTSU, karena CV. GPJ bukan hanya betonisasi, namun juga mengaspal jalur yang berlawanan dan jalur yang dilakukan betonisasi itu panjangnya dari depan eks kantor Bappeda hingga pertiggan Jalan Cipto arah jalan Sutomo,” Ungkap Sumargo. (FC)


Dewan Segera Panggil DPUPESDM dan Kontraktor
Ketua Komisi B DPRD Kota Cirebon, Didi Sunardi menyampaikan, pengerjaan beton di Jalan Cipto terbukti asal-asalan. Ini terlihat saat dirinya bersama komisi memantau langsung ke lokasi proyek belum lama ini.

“Jalan kurang bagus, antara beton pertama dan kedua ada sekat setengah senti dan tingginya berbeda. Ini berbahaya bagi pengendara motor yang melintas,” ungkap Didi Sunardi.
Kondisi beton di jalan Cipto belum bisa mengantisipasi banjir. Sebab, antara jalan dengan titik nol laut masih tinggi titik nol laut. Artinya di sepanjang jalan Cipto masih kurang sekali drainase. Sehingga banjir di jalan Cipto masih tidak bisa dihindari.

“Posisi jalan di bawah trotoar. Kalau tidak ada pembuangan akan tergenang air lagi. Embung yang diharapkan di bangun 2015 tercoret, karena anggaran kurang. Yang diharapkan ya dari proyek ini agar dibuat embung”. Tandasnya.

“Kami akan evaluasi keseluruhan dan diharapkan hasilnya nanti ditindaklanjuti kembali. Bukan hanya manis dibibir saja”.

Kasie Pidsus Kejaksaan Negeri Cirebon Nusirwan Syahrul mengungkapkan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk turun dalam memeriksa kemungkinan adanya pelanggaran.

“Kalau memang terbukti ada pelanggaran hukum, diantaranya dengan memotong anggaran dengan disengaja untuk potongan fee, maka kami tidak akan segan untuk turun,” katanya.

Menurutnya, proyek yang telah terlebih dahulu dipotong anggarannya untuk fee merupakan salah satu modus yang dilakukan kontraktor bekerjasama dengan beberapa pihak tertentu. (Sumber Harian Cirebon)

Porseni MTs Makan Korban


KUNINGAN, Senin, 22 Desember 2014

Siswa MTs Cigugur Haris Solehudin (14) tewas dikeroyok saat menjadi suporter pertandingan footsal PORSENI MTs Cigugur vs MTs Sindangsari saling ejek. TKP GOR Ewangga. Korban pingsan dengan luka di pelipis. Salah satu pelaku pergi dengan motor RX King. Saksi Nurhari pemilik warung (TKP2).

Korban dibawa ke RS. Juanda dilakukan visum awal, lebih lanjut pihak kepolisian langsung bawa korban ke RSUD 45 untuk otopsi dokter forensik polda Jabar. Wakapolres Kuningan Kompol Dian Setyawan membenarkan pelajar MTs Cigugur kelas 2 tewas tapi belum menyimpulkan penyebab kematian.

Minggu dini hari 03.00 WIB tim forensik Polda Jabar datang ke Kuningan, proses otopsi dilakukan selama 4 jam.

Porseni Dihentikan Total
Kasubag TU Kemenag Kuningan Yusron Kholid didampingi panitia Penyelenggara Porseni Kantor Kemenag dan Persatuan Guru Madrasah (PGM), Nana Supriatna dan Subki, tidak bisa memberikan keterangan apapun, yang pasti kegiatan dihentikan.

Yusron minta pelaku diproses hukum. Yusron menyarankan masing-masing keluarga pelaku menyiapkan pengacara, karena kejadian tidak terduga dan tidak saksi mata yang jelas.

Yusron hanya penasehat dan tidak mengetahui teknis pengamanan saat penyelenggaraan Porseni, karena Yusron setelah membuka acara langsung pulang ke rumah.

Kapolres Kuningan Ajun Komisaris Besar Joni Iskandar melalui pejabat sementara Kasatreskrim Inspektur Satu Herie Purnomo menjelaskan, korban diduga dikeroyok. Korban (Haris Solehudin) meninggal dunia setiba di RS Juanda, kemudian petugas melakukan otopsi jenazah korban di RS 45 Kuningan.

Korban Haris saat tiba di rumah duka
Jenazah dipulangkan setelah diotopsi Dokter forensik 
Polda Jabar Minggu Pagi.

Keluarga Korban Histeris
Haryono (50) ayah, Ukarsih (47) Ibu dan Untasih (78) nenek dari Haris Solehudin. Alamat Dusun Manis Rt. 01/01 Desa Gunungkeling Kec. Cigugur Kab. Kuningan. korban. Paman Korban minta jika memang ada kekerasan tolong di proses hukum seadil-adilnya.

Hal ini mendapat perhatian dari Ketua PKK Kabupaten Kuningan, Ika Acep Purnama, pihaknya menyampaikan bela sungkawa atas kejadian tersebut. Ika meminta agar pengawasa orang tua lebih diperketat lagi, terlebih lagi dari pihak penyelenggara kegiatan, jika menggelar kegiatan yang berpotensi gesekan antar siswa harus diperketat. “Dari peristiwa ini, kita merasa terpukul, maka semua pihak terutama pihak panitia manapun ke depan harus lebih hati-hati. Karena zaman sekarang harus ekstra pengawasan. Selain itu, peran orang tua di rumah juga harus ditingkatkan.” Imbau Ika. (Sumber Koran Harian Cirebon)