Selasa, 23 Desember 2014

Betonisasi Jalan Cipto Cirebon Berbahaya


CIREBON, Senin, 22 Desember 2014

Pemkot Cirebon sudah menegur kontraktor CV. PUTERA TOBA SAKTI UTAMA (PTSSU), agar melakukan perbaikan hasil betonisasi di jalan Cipto. Namun belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Jalan mengalami ketinggian 15cm membuat badan jalan sama rata dengan median jalan.

Ruas jalan selebar 7 meter dengan panjang 379 meter tersebut masih dalam kondisi semula. Proyek dengan nilai milyaran ini mengancam keselamatan pengguna kendaraan terutama sepeda motor.

Warga Ampera Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Kesambi, Wati mengaku jalan Cipto kondisinya masih bergelombang dan tidak ada perbaikan sehingga mengkhawatirkan untuk dilintasi.

Kondisi median jalan yang rata dengan badan jalan membuat pengendara mobil hampir tidak kelihatan, sehingga dikhawatirkan kendaraan meloncat median jalan yang berlawanan dan terjadi kecelakaan, karena sparator/median dan badan jalan kondisinya sudah rata.

Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno mendesak pihak PTSU segera melakukan perbaikan, karena masih dalam pemeliharan kontraktor. Agung memberi batas waktu hingga 4 bulan kedepan. “Untuk jalan beton yang 4 meter milik kontraktor lain, tidak ada masalah” ungkap Agung.

Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPESDM, Sumargo, menjelaskan proyek yang betonisasi (jalur pinggris) digarap PTSU bernilai Rp. 1.378.520.000. Betonisasi (Jalur Tengah) dengan panjang 358 m dan lebar 4m digarap CV. GALUNGGUNG PUTRA JAYA (GPJ) dengan nominal proyek 1.416.151.000.

Paket proyek CV GPJ bukan hanya menggarap betonisasi, namun juga pengaspalan jalan Cipto jalur Gunungsari hingga perempatan Pemuda.

“Sebenarnya proporsional proyek CV. GPJ dan PTSU, karena CV. GPJ bukan hanya betonisasi, namun juga mengaspal jalur yang berlawanan dan jalur yang dilakukan betonisasi itu panjangnya dari depan eks kantor Bappeda hingga pertiggan Jalan Cipto arah jalan Sutomo,” Ungkap Sumargo. (FC)


Dewan Segera Panggil DPUPESDM dan Kontraktor
Ketua Komisi B DPRD Kota Cirebon, Didi Sunardi menyampaikan, pengerjaan beton di Jalan Cipto terbukti asal-asalan. Ini terlihat saat dirinya bersama komisi memantau langsung ke lokasi proyek belum lama ini.

“Jalan kurang bagus, antara beton pertama dan kedua ada sekat setengah senti dan tingginya berbeda. Ini berbahaya bagi pengendara motor yang melintas,” ungkap Didi Sunardi.
Kondisi beton di jalan Cipto belum bisa mengantisipasi banjir. Sebab, antara jalan dengan titik nol laut masih tinggi titik nol laut. Artinya di sepanjang jalan Cipto masih kurang sekali drainase. Sehingga banjir di jalan Cipto masih tidak bisa dihindari.

“Posisi jalan di bawah trotoar. Kalau tidak ada pembuangan akan tergenang air lagi. Embung yang diharapkan di bangun 2015 tercoret, karena anggaran kurang. Yang diharapkan ya dari proyek ini agar dibuat embung”. Tandasnya.

“Kami akan evaluasi keseluruhan dan diharapkan hasilnya nanti ditindaklanjuti kembali. Bukan hanya manis dibibir saja”.

Kasie Pidsus Kejaksaan Negeri Cirebon Nusirwan Syahrul mengungkapkan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk turun dalam memeriksa kemungkinan adanya pelanggaran.

“Kalau memang terbukti ada pelanggaran hukum, diantaranya dengan memotong anggaran dengan disengaja untuk potongan fee, maka kami tidak akan segan untuk turun,” katanya.

Menurutnya, proyek yang telah terlebih dahulu dipotong anggarannya untuk fee merupakan salah satu modus yang dilakukan kontraktor bekerjasama dengan beberapa pihak tertentu. (Sumber Harian Cirebon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar