Rabu, 19 Mei 2010

Puisi "Cahaya Bulan"


CAHAYA BULAN
"Nicholas Saputra"


Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui

apakah kau masih selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah MandalaWangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata
kudengar detak jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku
dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah ku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Ost: Soe Hok GIE


Setelah membaca puisi ini apa yang ada dalam pikiran Anda ?

Puisi ini hanyalah sebagai media yang saya ambil dari Ost. Film "GIE" untuk kita semua belajar memahami dan mengerti arti dari pada puisi, dengan menggunakan imajinasi yang kita punya saya yakin semua bisa belajar membuat puisi?

Membaca berulang-ulang puisi seperti ini akan membuat imajinasi anda berjalan-jalan ke alam yang jauh untuk terus mencari inspriasi. Tuangkanlah inspirasimu dalam sebuah puisi yang membangkitkan jiwa.

Dengan begitu kita akan terbiasa dengan hal yang sangat inspiratif, dan mengasah jari anda untuk menjadikan NGETIK itu ASIK.

Terima Kasih. SEMOGA BERMANFAAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar